Oleh Nurlyanto, S.Pd dari SDN 4 Sungai Mali, Sintang – Kalbar
Mendapatkan kesempatan sebagai salah satu guru yang dikirim oleh PPPPTK Matematika untuk belajar di luar negeri adalah suatu kebahagian tersendiri terlebih lagi saya bertugas di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal). Lebih kurang selama 3 minggu saya bersama guru-guru matematika terbaik dari jenjang SD – SMP akan belajar mengenai pemanfaatan STEM dalam pembelajaran matematika di SEAMEO RECSAM, Penang – Malaysia.
Selain STEM kami juga belajar berbagai pendekatan yang dibutuhkan dalam memenuhi tuntutan kompetensi abad 21 dan pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan. Pada abad 21 kehidupan sudah tidak dapat terlepas dari teknologi, sebagai contoh mungkin anda tidak terlalu khawatir apabila ketika meninggalkan rumah anda lupa membawa uang atau dompet. Sebaliknya anda akan panik ketika anda sadar bahwa anda tidak membawa smartphone yang setiap hari anda gunakan. Kasus tersebut menunjukan bahwa teknologi seberanya sudah bukan merupakan hal yang asing bagi kita sebagai guru.
Dr. Liman Anthony memberikan materi pentingnya pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan
Namun kenyataannya banyak guru yang belum mengoptimalkan manfaat dari teknologi walaupun sudah berada dalam genggaman. Sebagai contoh masih guru harus pergi menempuh jarak yang jauh hanya untuk mengantar file berupa daftar nilai maupun dokumen yang lainnya, padahal jika file tersebut dapat dikirim sekejap mata jika mau memanfaatkan email atau whatsapp.
Saat ini tidak ada alasan bagi guru tidak dapat memanfaatkan teknologi, minimal untuk memudahkan pekerjaan baik berupa menulis atau sekedar mengirim file. Perkembangan teknologi yang begitu cepat melahirkan berbagai macam inovasi dalam dunia pendidikan mulai dari aplikasi untuk memudahkan guru dalam membuat media pembelajaran, memberikan evaluasi, hingga Learning Management System.
Berbagai aplikasi di atas tentu akan sangat bermanfaat jika guru mau menggunakannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pemanfaatan teknologi tentu saja berbeda antara sekolah yang berada di kota dengan segala fasilitas lengkap dan di desa bahkan pedalaman dengan segala keterbatasanya. Jika di kota teknologi dapat masuk ke ruang kelas bahkan hingga dapat menghubungkan dengan ruang kelas di luar negeri, maka di daerah 3T teknologi paling tidak dapat dimanfaatkan guru untuk memudahkan membuat media pembelajaran.
Sebagai contoh di sekolah yang terletak di daerah 3T tanpa listrik dan Internet yang memadai, saya mencoba untuk meningkatkan minat siswa dalam membaca dan belajar matematika, guru mencoba membuat komik instan. Komik tersebut berisi mengenai asyiknya belajar matematika dengan tokoh cerita adalah siswa kami sendiri. Membuatnya pun sangat mudah, cukup mengunduh aplikasi Comic Strip di PlayStore anda dapat membuat komik dengan cepat dan mencetaknya hanya dengan printer.
Masih banyak teknologi yang dapat dimanfaakan guru dalam menunjang pembelajaran. Oleh karena itu di abad 21 ini guru yang bertugas di daerah 3T sekalipun tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkan teknologi. Mengutip perkataan dari Dr. Ray Clifford bahwa ‘teknologi tidak ada menggantikan guru, tetapi guru yang tidak menggunakan teknologi akan segera tergantikan”, membuat kita sadar bahwa tuntutan dunia pendidikan saat ini tidak dapat terlepas dari kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi.