Oleh: Samsul Fahrozi
Apa yang ditanam itulah yang dipetik nanti. Hasil tak pernah membohongi proses yang dijalani.
Kalimat bijak tersebut terbukti. Hari ini aku menjadi saksi Perjalanan keluar negeri. Aaahhhh… Iya benar sekali. Bermimpipun tak pernah sama sama sekali. Dulu sekedar terbersit dalam hati. Namun itu sungguh terjadi kini.
Negara malaysia menjadi negara yang akan aku kunjungi hari ini. Sebagai salah perhargaan guru berdedikasi dari Kemdikbud RI. Awal tahun 2019 ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencanangkan program pengiriman 1000 guru keluar negeri. Dari 3.200.000 jumlah guru Indonesia saat ini, hanya 1000 orang (0.0003125%) yang akan mengikuti program ini.
Kegiatan Pre Departure 27 Februari – 2 Maret 2019 di Jakarta
Satu dari 3.200 guru merupakan peluang yang kecil sekali. Dari 1000 guru, hanya terjaring 13 orang guru SD dan 10 orang guru SMP yg terpilih untuk melakukan pendidikan dan pelatihan di SEAMEO RECSAM, Penang, Malaysia kurang lebih 21 hari. Dari 13 orang guru tersebut aku menjadi satu diantara seribu setelah melalui beberapa seleksi. Mulai seleksi prestasi dan dedikasi hingga membuat essai.
Menulis ini tiba tiba ku teringat salah satu ayat dalam surat Ar Rahman yang sangat sering Allah Swt Ulangi. Bahkan hingga 31 kali. “Lalu nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang kau Ingkari”. Mengingat ayat ini membuat rasa syukurku semakin meninggi. Hal ini pulalah yang menjadi pesan pertama dan utama Ibu Dr. Aswatia Astuty Kepala P4TK Matematika ketika melepas keberangkatan kami.
“Pertama yang ingin saya sampaikan adalah mari luruskan niat dan syukuri semua ini. Sebab tidak semua guru bisa menikmati ini. Ibu bapak guru adalah guru-guru terbaik yang hasil pilihan kami. Ibu bapak telah melalui banyak tahapan seleksi. Karena ibu dan bapak adalah guru-guru pilihan, maka buktikan bahwa program ini pasti membawa manfaat untuk negeri. Jadikan kegiatan menambah ilmu menjadi prioritas, karena jalan-jalan menikmati melihat negara tujuan hanya sekedar melengkapi. Ingat dan laksanakan tujuan utama ibu dan bapak guru mengikuti program ini. Sebab, sukses tidaknya kegiatan ini tergantung ibu bagaimana ibu dan bapak menyikapi. Jika sukses, maka program ini akan dilanjutkan lagi. Sebab, yang menjadi jaminannya adalah nama baik menteri.”, begitulah kurang lebih yang disampaikan Ibu Dr. Astuty yang dengan sangat semangat menasehati dan memotivasi kami.
Foto Bersama Ibu Kepala P4TK Matematika selesai pengarahan dan pelepasan
Kalimat-kalimat bijak yang disampaikan tersebut menjadi bekal yang sangat berarti. Kalo bukan keberangkatan ini untuk ibadah, lantas untuk apalagi. Dengan kelurusan niat di hati dan semangat yang tinggi, saya bersama 26 peserta lainnya (13 guru SD, 10 guru SMP, dan 3 widyaiswara P4TK Matematika) tak sabar menunggu terbitnya matahari esok pagi. Waktu hampir menunjukkan pukul sepuluh malam, acara pelepasa pun usai. Tak lupa sesi foto bersama untuk mengabadikan salah satu momen berarti ini. Dengan berfoto menggunakan jaket kebesaran kami, nanti agar dunia tau bahwa Indonesia memiliki guru-guru yang berprestasi dan berdedikasi tinggi.
Tak terasa jarum jam menunjukkan pukul 3 pagi. Artinya kami harus segera bergegas mempersiapkan diri. Sebab hotel tempat kami menginap akan mengantar kami ke bandara pukul 4 pagi. Setelah menikmati sarapan, bus telah menanti. Dari hotel, kami berangkat menuju Bandara Soekarno Hatta dengan penuh harap pada Ilahi. Berdoa bersama agar perjalanan kami diberkahi.
Persiapan Keberangkatan di Bandara Soekarno Hatta
Sampailah kami diterminal keberangkatan luar negeri. Dengan barang bawaan yang cukup sesak melakukan check-in, kemudian pemeriksaan di bagian imigrasi. Alhamdulillah, tak ada kendala yang berarti. Kampun sudah duduk di ruang tunggu sekitar pukul 6.30 pagi. Tak terasa pukul 8 pagi. Terdengar pengumuman “Pesawat udara dengn nomor penerbangan GA 820 jurusan Kuala Lumpur dipersilakan untuk masuk ke dalam pesawat, terima kasih” yang cukup mengejutkan kami.
Segera kami menuju pintu masuk pesawat untuk untuk menempuh perjalanan Jakarta – Kuala Lumpur dalam waktu sekitar 3 jam menggunakan Garuda Indonesia pesawat kebanggaan negeri. Sesampainya di Bandara Kuala Lumpur, kami cukup lelah berjalan untuk mencari loket penerbangan lanjutan bersama 2 orang pendamping kami, Ibu Anna dan Pak Suhadi. Setelah sekitar hampir satu jam, akhirnya kami memasuki ruang tunggu untuk melakukan penerbangan lagi. Perjalanan hanya sekitar 40 menit dari Bandara Kuala Lumpur menuju Bandara Pulau Penang yang menjadi tujuan kami.
Pegawai SEAMEO RECSAM sudah menunggu untuk menjemput kami. Menaiki bus, kami di antar menuju lokasi. Sekitar 15 menit perjalanan kamipun sampai di lokasi. Pengalaman ke luar negeri pertama kali. Perasaan lega datang menghampiri. Rasa syukur tak perlu dipertanyakan lagi. Terima kasih banyak P4TK Matematika dan Kemdikbud RI