Oleh: Dana Sundana dari SDN 003 Nongsa Kota Batam, Kepulauan Riau
Aku adalah seorang guru yang baru mengabdikan jiwa raga dan pemikiranku untuk anak didikku tercinta di Pulau Ngenang Kota Batam. 16 Tahun sudah kujalani mengajar dan mendidik anak bangsaku, letih dan peluh sengatan matahari dan guyuran hujan ku jalani dengan roda duaku ya kurang lebih satu jam perjalananku dari rumah kehangatanku menuju pelabuhan domestik lalu berganti kapal fiber untuk mengarungi lautan biru yang terhampar luas yang kadang sering bermain dengan ombak dan badai selama kurang lebih dua puluh lima menit tiba di pelabuhan pulau ini, setelah itu mencoba meregangkan otot-otot yang kaku dengan jalan santai kurang lebih satu kilo meter untuk sampai ke sekolah. InsyaAllah semua itu ikhlas ya Rabb, sebagai penghibur senyum tawa anak didikku ketika sampai di sekolah. Kenyamanan ya itu yang kurasakan mengajar di Pulau Ngenang ini. Walaupun duri-duri dan kerikil itu kadang menyapaku, Aku harus tegar dan tersenyum sembari menebar pesona yang membuat orang nyaman, walaupun tetesan air mataku kadang tak terasa ingin tumpah, kutahan dan dan ku telan demi harkat orang tuaku, keluargaku, istri tercinta dan anak-anakku perlipur lara.
Sampai tiba saat itu jantung ku berdetak lebih kencang bergemuruh sesak, air mataku menetes kubersujud ya gusti Allah yang agung terimakasih atas terpilihnya diriku menjadi Peserta Pelatihan Ke Luar Negeri. Ku Ciumi Kening dan tangan satu demi satu ketiga putriku, dan Kening istriku, dan berkata Lulus sayang, Lulus bu, Abi Ke Luar Negeri. Gemuruhlah suara tangis dan teriakan putri-putri kecilku. Ku telpon Mamahku Mah, Dana Lulus, Alhamdulillah Ya Gusti Allah, Ia Mamah berdoa selalu, Semoga Dana bisa belajar lebih giat lagi dan jangan perdulikan apa kata orang itu pesan ibuku.
Aku masih terheran-heran berdecak kagum akan kuasa ilahi apalagi ketika Ibu Dr. Dra. Daswatia Astuty, M.Pd selaku Kepala Pusat Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika memberikan informasi bahwa dari 150.000 guru matematika se- Indonesia hanya 13 orang guru Sekolah Dasar yang terpilih. Aku, salah satunya yang masih belum bisa ku percaya dengan semua ini. Beliau memberikan nasehat dengan gayanya yang khas, memotivasi seluruh peserta dengan bangga dan bijaksana.
STEM hanya itu yang terpikir olehku saat ini, yang harus ku kuasai, Apa itu STEM, Bisakah STEM itu di pakai dalam pembelajaran di sekolahku, fasilitas apa saja yang bisa membantu mereka, bisakah mereka saling bekerjasama dan nmenghasilkan hasil yang diharapkan, bisakah anak didikku terjun ke dunia STEM ini. Kemelut STEM di otakku memaksa bekerja keras untuk segera aku dapatkan dengan berbagai cara, mulai googling, download, berbagai reperensi ku cari, mulai dari kepanjangan kata perkata, artikel, strategi, penilaian, contoh dan praktek pembelajaran seperti apa, bagaimana cara memulai dan menggabungkan pelajaran seperti apa. Kemelut itu terus menghiasi setiap langkah dan pandanganku.
Bisa, You can do! pikirku, motivasi Ibuku, Keluargaku, Istri dan anak-anakku, Rekan kerja, Kepala Sekolah, Rekan Kerja dan Anak didik SD Negeri 003 Nongsa Kota Batam, Sahabatku, Masyarakat Pulau Ngenang, Bapak/Ibu Kepala Sekolah dan Guru Se-Kecamatan Nongsa kota Batam, Ibu Pengawas, Kepala Dinas dan Staf Pendidikan Kota Batam, Ibu Kepala P4TK Matematika, sampailah kepada Bapak Mentri Pendidikan Indonesia Bapak Prof. Dr. Muhajir Effendy, M.A.P yang merupakan perwakilan dari Bapak Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Jokowi ketika membuka pelepasan peserta pelatihan ke luar negeri dan yang terenyuh dari semuanya ini saya masih terngiang katika Ibu Daswatia memberikan penjelasan perekrutan, wejangan, dan harapan kepada kami selama pelatihan dan hasil yang akan di peroleh.
Motivasi hidupku, ingatlah selalu ilmu padi. Apabila padi berbuah dan berisi dia akan merunduk kebawah, begitu juga dengan diri ini kupastikan rendah diri di setiap langkah dengan segala pengetahuan pengalaman yang ku peroleh. Tentunya dapat berbagi pengetahuan dan wawasan kepada sahabat, dan anak didikku. Walaupun rasa ini masih terasa kurang, tetapi tetap harus kuasah dengan perlahan dan pasti. Yakinlah segala sesuatu harus kita capai dengan segala usaha yang baik dan benar, Allah akan menentukan hasil terbaik yang kita dapatkan.