Quantcast
Channel: p4tkmatematika.org
Viewing all articles
Browse latest Browse all 364

Phi atau Pipi

$
0
0

Oleh: Alphian AbuFarisArkhan

Tak ade sesiapapun…. Sendiri Je…. Duduk memandangi cermin tepat dihadapan tempat tidurku. Wajah nampak mengkilat merah merona digaris pipi yang enggan tersenyum. Kamar yang sedari pagi kutinggal dalam keadaan tak begitu rapi, ternyata sudah tertata rapi kembali. Begitulah standar operasional asrama yang kami tinggali. Setiap hari kamar akar dibersihkan oleh petugas saat pemilik kamar sedang mengikuti kegiatan perkuliahan.

Semua telah teratur rapi kecuali baju kaos kuning yang selalu kupakai saat tidur malam tetap berada di atas bantal. Memang setiap hari tak pernah kupindahkan baju itu saat ku buka akan kuletakkan disisi bantal. Entah mengapa petugas tak pernah menyentuhnya. Padahal semua yang ada dikamar iya tata hanya baju itu saja yang tak pernah berubah posisinya.

Mengingat perbincangan dengan pak Zazuli beberapa malam yang lalu diteras depan kamar saat kerja resume. Perbincangan sampai larut malam itu pak Zazuli hanya ditemani segelas kopi.

“Wah, pak Zazuli ini suka banget kopi yah?” tanyaku.

“Iya, kopi itu sudah jadi hobi saya, apa lagi kalau lagi dalam keadaan santai atau banyak kerjaan” jawabnya.

“Biasanya orang yang suka ngopi, pasti suka ngerokok juga?” tanyaku lagi.

“Benar itu, saya juga suka ngerokok” sanggahnya.

“Lah, kok bapak nggak nngerokok sekarang?” aku menimpali.

“Wah, disini aturannya ketat pak, gak boleh sembarang ngerokok. Jika ketahuan maka akan didenda dengan jumlah yang sangat besar” katanya serius.

Wah, pantas saja dia tak berani. Rupanya beliau pernah disampaikan oleh satpam Seameo-Recsam ini tentang larangan merokok di depan umum. Jika ketahuan maka bisa kena Sanksi yang tidak ringan. Luar biasa, penegakan aturan yang sangat ketat dan disiplin. Pantas saja sudah beberapa hari saya berada di kampus ini, belum pernah melihat ada puntung rokok yang berserakan apalagi orang yang merokok.

Begitu juga budaya disiplin yang sangat baik dikampus ini. Seluruh kegiatan yang dijadwalkan dipastikan berjalan sesuai waktu mulai dan berakhirnya. Tak ada istilah ngaret ataupun lelet. Banyak lagi hal yang membuat saya sedikit tercengang ketika melakukan komunikasi dengan penduduk sekitar. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang sangat familiar bagi masyarakat Penang. Dimana-mana kami pergi selalu bertemu dengan orang yang sangat pasih bahasa inggrisnya. Entah itu di pasar, Mall apatah lagi di kampus. Padahal bahasa nasional Malaysia adalah bahasa Melayu Juga samalah dengan Indonesia.

Kami selalu memulai kegiatan dengan disiplin. Hari ini setengah jam sebelum perkuliahan dimulai, semua telah berada di dalam kelas. Dimulai breafing yang dipimpin oleh bapak Agus sebagai pimpinan Rombongan kami setelah ditinggal oleh Bu Anna dan Pak Suhadi. Beliau memberikan deskripsi kegiatan yang mesti kami lakukan untuk hari ini. Diskusi ringan hingga akhirnya kami berdoa bersama sebelum memulai kegiatan.

Tepat Pukul 08.30 Mr. Daniel Liong masuk kedalam kelas. Menyiapkan materi dan paparannya tak lama kelaspun dimulai. Materi kami saat ini adalah Heuristics In Problem Solving. Materi ini erat kaitannya dengan STEM yang sudah kami dapatkan melalui Dr. Warabhorn. Seperti biasa mereka selalu memulai kegiatan dengan Barainstorming. Beliau memberikan gambaran yang sangat detail disertai aktivitas yang membuat kami semakin paham tentang STEM. Beliau justru menginformasikan bahwa bukan hanya STEM yang ada saat ini (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) ada juga STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, and Mathematics) bahkan ada juga STREAM (Science, Technology, Really, Engineering, Art, and Mathematics). Begitu banyak yang harus kita pelajari jika kita ingin menjadi lebih baik. “Tetapi waktu yang dapat saya gunakan untuk sharing ilmu pengetahuan sangat terbatas cuman 4 Jam Sahaja” Katanya dalam bahasa melayu.

G:\foto-foto di recsam\foto\104NIKON\DSCN1357.JPG

Dokumentasi: Photo bersama Mr. Daniel saat memberikan materi kepda peserta

Permainan tim berempat dengan cara berdiri di bidang papan persegi panjang yang sempit. Seluruh anggota harus berdiri dipapan tersebut dengan dua kaki menginjak papan. Tak boleh ada yang mengangkat satu kaki atau terjatuh dari papan. Jika ada yang melanggar maka dinyatakan gagal. Sederhana namun sangat seru dan menegangkan. Bapak-bapak dengan badan yang lumayan besar sejumlah empat orang berusaha untuk berdiri dalam bidang sempit. Hmmm,…. Butuh tekhnik yang matang. Walhasil…. Tim bapak-bapak akhirnya gagal setelah bertahan selama 36 detik karena salah satu peserta terpeleset dan kakinya terangkat dan menyentuh lantai.

Dilanjutkan dengan tim emak-emak. Rupanya mereka sudah sangat siap. Belajar dari kesalahan tim bapak-bapak mereka ternyata sudah mengatur strategi untuk menang. Benar saja, mereka telah mengatur posisi yang sangat rapat dan saling berpelukan. Posisi ini tentu sangat kuat jika dibandingkan bapak-bapak yang berdiri dengan posisi tak beraturan dan hanya saling berpegangan tangan. Okelah… lebih dari 40 detik bertahan tropi kemenangan untuk tim emak-emak militan.

F:\Poto\Short Course Seameo Recsam Penang\IMG-20190315-WA0002.jpg

Dokumentasi: Photo bersama Mr. Daniel saat peserta bermain Tim Building

Dari permainan ini dapat ditarik semuah pelajaran bahwa, kondisi kadang memaksa kita mengambil keputusan untuk tetap survive. Strategi yang tepat tentu akan membantu kita dalam memecahkan masalah. Sekali mencoba mungkin saja tidak langsung benar. Belajar dari kesalahan membuat kita akan menemukan sesuatu yang baru. Tak perlu takut salah, karena yang terpenting adalah prosesnya bukan hasilnya.

Dalam konteks pendidikan misalnya, paradigma mengajar siswa dengan berorietasi pada hasil menjadikan siswa bagai kelinci percobaan dari eksperimen yang dilakukan oleh guru. Siswa diberikan serangkaian tugas untuk diselesaikan setelah sebelumnya diajarkan mekanisme kerjanya. Ujian diberikan untuk mengukur apakah siswa telah menguasai materi yang diberikan. Siswa yang mampu menjawab semua soal dengan baik maka guru berkesimpulan bahwa siswa tersebut telah paham. Bagi siswa yang tidak mencapai target maka guru berkesimpulan siswa tersebut belum paham. Perlu diberi remedial sampai dia paham.

Padahal yang terjadi adalah, siswa yang mampu menjawab soal dengan baik adalah mereka yang mempunyai kemampuan fokus dan menghafal yang baik. Dengan kemampuannya tersebut mereka hafalkan seluruh materi yang telah diberikan oleh guru bahkan sampai paragraf dan tanda bacanya. Ketika guru memberikan tes dengan soal untuk menguji pemahamannya maka siswa dengan mudah akan menjawabnya. Tapi apakah siswa paham dengan apa yang dia hafalkan, maka ini masih tanda tanya besar. Hal ini dapat dibuktikan, setelah beberapa hari ujian, kemudian siswa tadi kita tanya kembali materi yang yang telah ia lulusi ujian, iya ternyata telah melupakan apa yang telah ia hafalkan.

Paradigma ini harus dirubah, menurut Dr. Daniel. Pembelajaran bukan hanya sekedar melihat apa hasilnya. Tapi yang harus diperkuat adalah hasilnya. Tak perlu benar asalkan siswa benar-benar terlibat dalam proses belajar. Mereka membentuk sendiri pemahamannya melalui rekayasa yang dibuat oleh guru dalam sebuah skenario pembelajaran.

Ini kami dapatkan dalam kegiatan diskusi kelompok. Dr. Daniel tidak memberikan Soal, tetapi hanya kasus yang akan dipecahkan secara berkelompok. Satu kasus bisa dengan berbagai bentuk penyelesaiaan. Benar atau salah tak jadi soal bagi belaiau. Yang penting adalah semua aktif dan semua belajar.

F:\Poto\Short Course Seameo Recsam Penang\IMG-20190315-WA0014.jpg

Dokumentasi: Photo bersama Mr. Daniel setelah sesi perkiliahan memberikan Cenderamata dari Peserta

Oh ya, ada satu lagi yang unik dari beliau. Bahwa dia tak suka jika saat mengajar ada siswa yang angkat tangan ketika ingin menyampaikan pendapatnya. Hal itu baginya sangat mengganggu. Siswa yang angkat tangan ketika akan berbicara adalah siswa yang siap. Guru pasti akan memalingkan seluruh perhatiannya kepada siswa yang telah siap tersebut. Ini sangat berbeda dengan kebiasaan saya ketika di kelas. Baginya semua siswa harus belajar, jadi siapapun yah… harus siap tak perlu mengajukan diri. Ketika ditunjuk maka ia harus siap.

Materi kedua pada hari ini adalah Exemplary Lesson of Inquiry-Based Teaching & Learnig Mathematics Classroom yang dibawakan oleh Mr. Gan Teck Hock. Materi yang dia bawakan kali ini adalah 100 persen praktek langsung. Berbagai permainan pembelajaran matematika diperkenalkan kepada kami. Salah satunya adalah bermain sekop biji Saga. Permainan ini merupakan permainan Tradisonal masyarakat Malaysia. Nama permainannya adalah Scooping Saga Seeds. Permainan ini dimainkan oleh beberapa anak secara bergantian. Aturannya adalah mereka akan menyekop beberapa biji saga yang berhamburan di atas meja dengan menggunakan sekop dari kertas. Saat menyendok biji tersebut tak boleh berhamburan dan menyentuh biji yang bukan target. Permainan ini sangat syarat dengan keterampilan matematika. Pemain yang mengumpulkan biji Saga terbanyak maka dialah pemenangnya.

Selain bermain biji Saga, Mr. Gan juga mengajarkan kami tentang pembelajaran matematika dengan Pattern (Pola). Pokoknya seru dan membuat kami makin paham dengan Inquiry Based learning. Terakhir beliau memberikan materi kaitan antara Inquiry Based Learning dengan STEM. Kedua hal ini terhubung dengan Tahapan Engineering Design Process. Tak boleh terpisahkan untuk membantu manusia memecahkan berbagai masalah kehidupan. Berbagai terapan STEM itu juga lahir dari Inquiry Based Learning. Berbagai penyederhaan fasilitas yang kita rasakan manfaatnya saat ini meski sangat kecil dan sederhana itu tak lepas dari kolaborasi dua pendekatan Ilmu Pengetahuan tersebut.

Dia mencontohkan, kaleng minuman Coca-Cola. Sangat sederhana, ringan, dan tahan lama. Bentuknya juga disukai oleh segala kalangan. Aman dan mudah untuk dibawa kemana-mana. “Inilah contoh perpaduan tersebut” katanya. Mengapa kaleng tersebut tidak bulat saja seperti bola, atau runcing saja seperti Piramida. Tentu ini ada kaitannya dengan Science, Technology, Engineering, dan Mathematics. Proses elaborasi sampai menemukan design yang tepat itulah yang di sebut proses Inquiry. Memilih bentuk tabung juga tentu ada alasannya dan melalui proses penilitian dan perhitungan matematika yang tepat. Menghitung biaya produksi hingga efisiensi pemanfaatan bahan yang kuat lengkap dengan ukurannya tak sesederhana yang kita bayangkan.

Mr. Gan juga menampilkan bagaimana matematika menyelesaikan persoalan kemasan minuman ini dengan rumus matematika. Hahahaha…. Ternyata matematika memang luar biasa. Hanya kita saja yang tak ada minat untuk mempelajari dan mengembangkannya.

Mr. Gan Berbicara panjang lebar tentang luas dan keliling lingkaran alas dan atas tabung ?r2 dan 2?r. Hal mengingatkan saya dengan pesan Gambar yang masuk di Inbox WA. Kiriman itu masuk ketika lepas makan siang. Kiriman itu sangatlah istimewa bagiku.

Betapa tidak Kepala PPPPTK Matematika Jogjakarta Dr. Hj. Daswatia Astuty yang mengirimkannya langsung. Wah…. Bahagianya. Isi nya adalah Peringatan Hari Phi (?) sedunia yang dilaksanakan di Kantor PPPPTK Matematika Jogjakarta yang jatuh pada hari ini 14 Maret 2019. Wah, pasti baru tahukan bahwa ada hari Phi sedunia? Sama, saya juga baru tahu hari ini, hehehe.

F:\Poto\Short Course Seameo Recsam Penang\IMG-20190314-WA0009.jpg

Dokumentasi: Gambar Kartu Ucapan Selamat Hari Phi kiriman Bu Kapus P4TK Matematika

Phi alias 3,14 sudah tak asing. Hampir setiap orang pernah memakainya, setidaknya semasa sekolah untuk menghitung luas lingkaran atau volume bola. Meski demikian, tak banyak yang tahu tentang Phi, proses penemuannya hingga misteri yang sampai sekarang belum terpecahkan. Banyak yang cuma menggunakan atau menghafalkannya, tanpa memaknai. 14 Maret selalu diperingati sebagai Phi Day. Tanggal ini dipilih sebab dalam format penulisan bulan/tanggal (3/14) tepat merepresentasikan Phi. Angka Phi yang dikenal saat ini, 3,14, adalah pembulatan. Sebenarnya, angka Phi adalah 3,141592653…. Ujung Phi, alias angka desimal dari Phi belum ditemukan.

Selamat hari Phi Sedunia, tak usah dipersoalkan lagi soal pipiku yang yang merah merona karena terpapar panasnya Matahati dan hawa udara Penang disiang hari. Toh juga hari telah perlahan senja. Sudah saatnya kusingsingkan lengan baju menuju baskom merah yang telah tersenyum manja dengan cucian seminggu yang telah menunggu.

Phi dan Pipi… yang jelas hari ini aku masih merindu.

Maaf yah, jika ada yang merana dengan tulisanku tentang rindu kemarin, hingga harus tersedu manja di depan pintu.

 

International House SEAMEO-RECSAM, Penang-Malaysia

14 Maret 2019

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 364

Trending Articles


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.


UPDATE SC IDOL: TWO BECOME ONE


KASAMBAHAY BILL IN THE HOUSE


Girasoles para colorear


Presence Quotes – Positive Quotes


EASY COME, EASY GO


Love with Heart Breaking Quotes


Re:Mutton Pies (lleechef)


Ka longiing longsem kaba skhem bad kaba khlain ka pynlong kein ia ka...


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


FORTUITOUS EVENT


Pokemon para colorear


Sapos para colorear


Smile Quotes


Letting Go Quotes


Love Song lyrics that marks your Heart


RE: Mutton Pies (frankie241)


Hato lada ym dei namar ka jingpyrshah jong U JJM Nichols Roy (Bah Joy) ngin...


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes