Quantcast
Channel: p4tkmatematika.org
Viewing all articles
Browse latest Browse all 364

Perang Urat Syaraf

$
0
0

Oleh: Alphian AbuFarisArkhan

Kumulai hariku, kala semua indahnya hasrat bersamamu sirna ditelan nelangsa yang kian meninggi. Tetap berbaring menunggu panggilan itu tiba, entah kenapa sepertinya ada yang hilang.

Kian lama kunanti nada indah nan merdu itu tak kunjung menghiasi bilik samar tanpa cahaya. Kutunggu-tunggu tak datang jua. Hingga akhirnya panggilan semesta itupun memanggil.

Sampai mentari itu benar-benar terbit. Barulah aku tahu bahwa sumber suara merdu yang selalu setia mengusik mimpiku lowbet. Yah… pantaslah. Pagi-pagi kulihat Pak Zasuli baru mau mencharge handphonenya.

“Bergegas… pagi ini, kita ada agenda tour. Pukul 08.00 Bus sudah berangkat. Jadi sebelum pukul 07.45 kita semua harus sudah siap”, kata pak Zazuli.

“Baik pak, saya harus mandi dan merapikan cucianku yang kemarin”, kataku.

Dengan langkah penuh semangat, kusambut perintah itu. Semua persipan Tour telah kusiapkan dengan Jaket kebanggaan kami aku keluar kamar melangkahkan kaki menuju ruang sarapan.

Rupanya masih pagi sekali semua sudah berada di ruang sarapan. Sudah fress dengan pakaian lapangannya.

Yah, maklumlah. Sudah sepekan kami disini dengan kegiatan yang sangat padat. Dapat moment seperti ini menjadi saat yang tepat untuk sekadar meregangkan syaraf. Tak lama dalam ruang sarapan, pak Suhadak ketua kami yang comel itu kembali memberikan ultimatum agar semua mempercepat aktifitasnya. Bus dan pemandu wisata kami telah menunggu.

Semua, telah siap berangkat. Bus yang akan mengantarkan kami Pusing-Pusing (keliling dalam bahasa Malaysia) Pulau Penang telah siap. Perjalanan kami kali ini sepenuhnya di Fasilitasi oleh Seameo-Recsam. Kami tinggal duduk cantik saja mengikuti kemana Bus bersama pemandu wisata membawa kami.

G:\foto-foto di recsam\foto\106NIKON\DSCN1571.JPG

Dokumentasi: Photo Mrs. Cyndi Wong Pemandu Wisata Kami sesaat sebelum berangkat

Semua telah naik di Bus, dan akhirnya si Tayo pun berangkat. Setelah Bus berjalan mulailah sang pemandu wisata memperkenalkan dirinya.

“Perkenalkan, nama Saya Cyndy Wong. Panggil saja Cyndi. Kali ni saye nak memandu perjalanan wisata Cikgu semua. Ade beberapa destinasi yang mesti kita kunjungi. Cikgu semua diharapkan seronok dengan keindahan alam Penang. Di Malaysia ini ada 13 Provinsi. Dan Provinsi yang menduduki peringkat 1 untuk keindahannya adalah Pulau Penang. Jika ada yang menempatkan penang pada urutan 2 maka Provinsi lain tak ada yang berani pada posisi 1”, begitu pembukaan yang iya sampaikan.

G:\foto-foto di recsam\foto\106NIKON\DSCN1574.JPG

Dokumentasi: Photo Mrs. Cyndi Wong Pemandu Wisata Kami

Sepanjang jalan iya terus bercerita dan menghibur kami semua. Rupanya dia juga sering memandu wisatawan Malaysia yang hendak melancong ke Indonesia. Jadi iya banyak tahulah tentang suasana Indonesia termasuk ke Indahan dan kekayaan budayanya.

Tibalah kami pada Destinasi pertama, yaitu Penang Hills. Lokasi wisata ini di sebut dengan Bukit Bendera. Kenapa disebut Bukit Bendera, Ms. Cyndi menceritakan bahwa dulunya Malaysia itu pernah di jajah oleh Inggris. Dipulau Penang ada sebuah tempat tertinggi yaitu 833 MdPL yang dikuasai oleh pemerintah Inggris. Ketika mengusai bukit itu, Inggris menjadikannya sebagai basis pertahanan sekaligus tempat untuk memantau segala aktivitas daratan maupun lautan di Penang. Semua tempat di bukit itu dipasangi bendera Inggris. Disetiap lokasi yang ada tertancap Bendera Inggris maka rakyat pribumi tak boleh masuk. Itulah cikal bakal mengapa dataran tertinggi di Penang itu di sebut Bukit Bendera.

Dokumentasi: Photo saat berada di Destinasi Bukit Bendera Penang Hill

Sebelum masuk, pemandu kami yang rupanya sudah berusia 73 tahun itu bersama panitia Seameo-Recsam menyiapkan segala hal termasuk tiket masuk kami ke dalam lokasi wisata. Wah, salut saya dengan Mrs. Cyndi ini. Umur yang tak muda lagi tetapi masih menjadi pemandu wisata. Hmmmm. Salut deh..

Semua telah memegang tiket, kami kemudian diarahkan ke halte ruang tunggu kereta listrik. Tapi kok, jalan yang kami lalui berbeda dengan jalur penumpang lain yang mengantri. Kami masuk keruangan yang tak ada orang mengantri. Baru kami tahu bahwa panitia membelikan kami tiket wisata eksekutive. Jadinya kami dapat perlakukan khusus melalui jalur cepat. Terima kasih Seameo-Recsam. Service yang sangat luar biasa.

Akhirnya kereta yang kami tunggupun tiba…. Upssss….. bukan kereta malam yah… ini kereta listrik yang berfungsi mengantar wisatawan untuk sampai ke puncak begitupun saat akan pulang. Kereta berhenti, saya bersama bu Laila (Guru SMP Kota Magelang), Pak Dana Sundana (Guru SD dari Kota Batam), Pak Tundung (Guru SMP dari Kota Wonosobo) mengambil kursi bagian belakang dengan Posisi menghadap ke Belakang. Posisi ini otomatis membuat kami memandang ke arah belakang dengan Dinding belakang kereta berupa kaca tebal dan transparan.

Kereta perlahan bergerak, makin lama makin cepat dan semakin cepat,…. Makin menanjak dan makin mengerikan….. wah… duduk di belakang ternyata posisinya sangat mengerikan. Kami menyaksikan bagaimana hamparan Kota Penang perlahan-lahan terbuka ketika kereta itu mulai meninggi. Roller Coaster Raksasa ini membuat kami terkadang histeris ketika kereta berada pada posisi kemiringan seolah kereta ini akan jatuh saja rasanya. Hemmmm…. Tak bisa kubayangkan andai kereta ini terlepas dari rellnya…..

Sekitar 15-20 menit dalam ketegangan kami sampai juga di pos pemberhentian Kereta tepat di Puncak Bukit Bendera. Bergegas turun karena sebentar lagi penumpang yang akan turun ke bawah akan segera naik kereta.

Subhanallah, masyallah… tak henti memuja dan memuji kekuasaan Allah. Saat berada di atas, terlihatlah hamparan kota Penang yang ternyata seluruhnya dikelilingi oleh lautan. Pantas saja, suhu udaranya sangat panas dan kering. Disana sudah ramai sekali dengan pengunjung dari berbagai mancanegara. Wajar saja, hari ini adalah akhir pekan.

Setelah diberi pengarahan sedikit oleh Ms. Cyndi kami kemudian berpencar. Masing-masing membentuk kelompok untuk jalan bersama agar tak ada yang tersesat. Timku kali ini adalah Pak Dana Sundana (Guru SD dari kota Batam, Pak Nurlyanto (Guru SD dari Sintang Kalbar), Pak Hadi (Guru SMP Kab. Barito Kuala Kalsel) dan Ibu Ernawati (Guru SD dari Kab. Purworejo Jateng). Kami berjalan bagai Bintang Film Meteor Garden…. Hahaiii.

Trip kami kali ini adalah menyusuri seluruh puncak Bukit Bendera dengan menggunakan jasa kereta dengan muatan 5 penumpang tambah drivernya yang bertugas sekaligus sebagai pemandu. Sepanjang jalan pemandu tersebut menjelaskan mengenai tempat-tempat yang ada di wilayah kawasan wisata Bukit Bendera. Yah,… cukup Indah. Tapi tetap lebih Indah Negeriku Indonesia. Sepanjang Jalan di kereta itu berulang kali kunyanyikan lagu “Tanah Airku Indonesia… Negeri Elok amat kucinta, Tanah Tumpah darahku yang mulya, yang kupuja spanjang masa… tanah airku aman dan makmur… pulau kelapa yang amat subur… pulau melati pujaan bangsa sejak dulu kala…,… dst….” Sambil membayangkan betapa kayan dan indahnya negeriku Indonesia.

Sepanjang perjalanan, kami bertemu dengan tim lain yang juga sedang seru-seruan. Tiap kali berjumpa dengan Spot Photo yang baik semua pasti singgah untuk mengabadikan moment itu lewat rekaman video maupun photo.

Setelah selesai mengelilingi bukit Bendera tersebut, kami lalu berkumpul ke Spot kumpul. Pukul 10.30 kami kembali naik Kereta listrik tersebut untuk menuju ke loket kedatangan. Disana Bus kami telah menunggu. Perjalanan selanjutnya adalah menuju ke Kawasan penjual oleh-oleh khas Penang. Mirip-mirip Jl. Somba Opu kalau di Makassar, atau Biringharjo di Jogjakarta.

Setiba di Lokasi tersebut, ibu-ibu yang sudah nampak beringas segera turun menyerbu kios-kios itu. Adu argmentasi mulai terjadi antara penjual dan pembeli. Mereka tak akan berhenti sebelum barang yang di incar itu turun harga. Kami bapak-bapak hanya mengamati saja. Nanti setelah ibu-ibu berhasil menaklukan sang penjual barulah kami ikut nimbrung membeli. Sekitar 1 jam berbelanja ternyata para turis dadakan ini nampak lemas. Rupanya dah mulai kelaparan pula…

Komandan kami Pak Sigit dan Pak Agus ternyata tahu cara menyenangkan prajuritnya. Sebagai komandan yang baik mereka ternyata telah melakukan misi intelejent untuk menemukan titik Warung yang bisa mengakomodir lidah 26 orang yang sangat fanatik dengan menu Indonesia. Benar, mereka menemukan satu warung Milik orang Indonesia. Disana ada menu masakan padang, gado-gado, bakso, sate, apa lagi yah,… pokoknya banyak.

“Mas pesan, air jeruk hangatnya…”, kata salah satu Ibu.

Loh kok yang diantarin jus entah apa rasanya.

“Kalo begitu saya pesan Jus jeruk”, kata ibu yang satunya lagi.

Yang datang malah air dengan irisan Jeruk di dalam air.

Hmmm…. Dinikmati saja.

Usai makan dan semua kenyang, kami di antar ke Masjid terapung Pulau Penang. Masjidnya bernama Masjid Terapung Tanjong Bunga Pulau Penang. Posisi masjid yang sangat baik, berada tepat di bibir Pantai dengan View belakang masjid lautan dan deretan gedung tinggi hasil reklamasi. Tak lupa kami saling mengabadikan setiap moment perjalanan.

Dokumentasi: Photo saat berada di Masjid Terapung Tanjong Bunga Pulau Penang

Selanjutnya kami di antar ke Pabrik Cokelat. Sebelum masuk kami diantarkan masuk kebagian edukasi. Disana kami dijelaskan bagaimana proses membuat cokelat. Diawali dari perkenalan Buah Cokelat, bijinya sampai proses permentasi dan proses pembuatan cokelat.

Ketika pria keturunan India itu menjelaskan, pikirku melayang jauh. Hmm… buah cokelat yang dia perkenalkan itu banyak lah di kebunku. Saat masih kecil dulu kerjaku adalah memanen buah cokelat di kebun. Buah yang setengah masak kadang ku isap-isap bijinya. Tanyaku dalam hati, apakah ada perkebunan cokelat luas di Malaysia ini. Orang ketika ke Malaysia selalu mencari cokelat sebagai oleh-oleh. Padahal di Indonesia khususnya di daerah Sulawesi terkenal dengan penghasil cokelat. Tapi kok ketika mau makan cokelat batangan yang enak selalu mikirnya ke Malaysia.

Ah sudahlah… perjalanan kami hari ini sudah cukup panjang. Ketika Mrs. Cyndi bertanya apakah kami masih mau melanjutkan ke tempat yang lain. Serentak kami jawab, sudah ke asrama saja. Sebenarnya kami tak capek. Hanya saja kayak-kayaknya orang-orang yang ada dalam Bus ini bukan tipical orang-orang yang suka menghabiskan waktu berjalan-jalan. Kalau hanya sekadar jalan-jalan melihat ke Indahan, daerah tempat tugas kami masing-masing tentu lebih indah.

Saya secara pribadi selama perjalanan hanya sibuk diam saja. Memperhatikan satu persatu keunikan dari teman-temanku. Semua mulai menampilkan keunikannya. Namun dari semua keunikan tersebut bisa saya tarik kesimpulan bahwa semua punya keterampilan saat berperang.

Strategi perang yang dimainkan oleh komandan kami, disambut sigap oleh prajuritnya mematikan semua lini pertahan musuh. Pedagang saja harus rela barangnya ditawar habis-habisan.

Begitu juga setiap lokasi yang menarik selalu dikuasai oleh tim ini untuk berswa photo. Setelah itu mereka akan saling memamerkan keseruan aktifitasnya di media sosial. Strategi perang urat syaraf. Yah… itulah kata yang cocok untuk menggambarkan keseruan mereka. Dimana ada kamera menyala maka disitu mereka akan berkumpul. Perang bukan dalam artian saling berhadap hadapan, tapi sekadar untuk melonggarkan syaraf yang sedikit tegang selama seminggu ini.

 

International House SEAMEO-RECSAM, Penang-Malaysia

16 Maret 2019

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 364

Trending Articles


Girasoles para colorear


mayabang Quotes, Torpe Quotes, tanga Quotes


Tagalog Quotes About Crush – Tagalog Love Quotes


OFW quotes : Pinoy Tagalog Quotes


Long Distance Relationship Tagalog Love Quotes


Tagalog Quotes To Move on and More Love Love Love Quotes


5 Tagalog Relationship Rules


Best Crush Tagalog Quotes And Sayings 2017


Re:Mutton Pies (lleechef)


FORECLOSURE OF REAL ESTATE MORTGAGE


Sapos para colorear


tagalog love Quotes – Tiwala Quotes


Break up Quotes Tagalog Love Quote – Broken Hearted Quotes Tagalog


Patama Quotes : Tagalog Inspirational Quotes


Pamatay na Banat and Mga Patama Love Quotes


Tagalog Long Distance Relationship Love Quotes


BARKADA TAGALOG QUOTES


“BAHAY KUBO HUGOT”


Vimeo 10.7.0 by Vimeo.com, Inc.


Vimeo 10.7.1 by Vimeo.com, Inc.